Bagaimana kalimat "fake it till you make it" mempengaruhi hidup???

sepasang tangan menunjukan banner bertuliskan "fake it till you make it"
Fake it till you make it adalah sebuah ungkapan yang sering digunakan untuk menggambarkan sikap atau perilaku seseorang yang berpura-pura memiliki kualifikasi, kemampuan, atau pengalaman yang sebenarnya tidak dimilikinya, dengan harapan bahwa hal tersebut akan menjadi kenyataan di masa depan. Ungkapan ini biasanya digunakan dalam konteks pekerjaan, bisnis, atau karier, tetapi juga dapat diterapkan dalam bidang lain seperti kesehatan, hubungan, atau hobi.


Apa itu fake it till you make it

Fake it till you make it adalah sebuah strategi psikologis yang didasarkan pada teori bahwa perilaku dapat mempengaruhi pikiran, emosi, dan keyakinan. Dengan kata lain, jika seseorang berpura-pura memiliki sesuatu yang diinginkannya, maka ia akan merasa lebih percaya diri, optimis, dan termotivasi untuk mencapainya. Sebaliknya, jika seseorang merasa tidak memiliki sesuatu yang diinginkannya, maka ia akan merasa lebih rendah diri, pesimis, dan malas untuk mencapainya.


Asal-usul kalimat fake it till you make it

Ungkapan fake it till you make it pertama kali muncul pada tahun 1920-an, ketika seorang penulis bernama William Walker Atkinson menulis sebuah buku berjudul The Law of Attraction in the Thought World. Dalam buku tersebut, ia mengajarkan bahwa pikiran manusia dapat menarik atau menolak hal-hal yang diinginkan atau tidak diinginkan, dengan cara memvisualisasikan dan merasakan hal-hal tersebut seolah-olah sudah terjadi. Ia menulis:

> "And, the best way to do this is to assume the feeling of the wish fulfilled, to assume the mental attitude of success, to impress upon your mind the fact that you are succeeding, and to live, think, and act as if you were already in possession of the thing sought for. This is the secret of success—the secret of the 'fake it till you make it' plan of action."

Terjemahan:

> "Dan, cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan mengasumsikan perasaan keinginan yang terpenuhi, mengasumsikan sikap mental kesuksesan, menanamkan pada pikiran Anda fakta bahwa Anda sedang berhasil, dan hidup, berpikir, dan bertindak seolah-olah Anda sudah memiliki hal yang dicari. Ini adalah rahasia kesuksesan—rahasia dari rencana aksi 'fake it till you make it'."

Contoh fake it till you make it dalam berbagai bidang

Fake it till you make it dapat ditemukan dalam berbagai bidang kehidupan, baik secara sengaja maupun tidak. Berikut adalah beberapa contoh fake it till you make it yang umum terjadi:

- Dalam pekerjaan, seseorang yang baru lulus kuliah atau berganti karier mungkin akan berpura-pura memiliki pengalaman atau keterampilan yang dibutuhkan oleh pekerjaannya, dengan harapan bahwa ia akan belajar dan berkembang seiring waktu.
- Dalam bisnis, seseorang yang baru memulai usaha mungkin akan berpura-pura memiliki produk atau layanan yang berkualitas atau diminati oleh pasar, dengan harapan bahwa ia akan mendapatkan pelanggan dan pendapatan yang cukup untuk mengembangkan usahanya.
- Dalam kesehatan, seseorang yang sedang sakit atau depresi mungkin akan berpura-pura sehat atau bahagia, dengan harapan bahwa ia akan merasa lebih baik dan sembuh secara fisik dan mental.
- Dalam hubungan, seseorang yang belum menemukan pasangan atau merasa kesepian mungkin akan berpura-pura memiliki kehidupan sosial yang aktif atau hubungan yang harmonis, dengan harapan bahwa ia akan menarik perhatian atau cinta dari orang lain.
- Dalam hobi, seseorang yang ingin belajar atau menguasai sesuatu yang baru mungkin akan berpura-pura memiliki bakat atau minat yang tinggi, dengan harapan bahwa ia akan lebih mudah dan cepat menguasainya.


Keuntungan fake it till you make it

Fake it till you make it dapat memberikan beberapa keuntungan bagi seseorang yang menggunakannya, terutama dalam hal meningkatkan rasa percaya diri, mendorong tindakan positif, dan membangun kredibilitas dan reputasi. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang keuntungan-keuntungan tersebut:


Meningkatkan rasa percaya diri

Fake it till you make it dapat membantu seseorang untuk meningkatkan rasa percaya dirinya, terutama ketika ia merasa tidak yakin atau takut akan kemampuan atau potensinya. Dengan berpura-pura memiliki sesuatu yang diinginkannya, ia akan merasa lebih berani, bersemangat, dan berharga. Hal ini akan mempengaruhi cara ia berbicara, berjalan, dan bersikap, yang pada akhirnya akan mencerminkan kepercayaan dirinya yang tinggi. Rasa percaya diri yang tinggi ini akan membuatnya lebih mudah untuk menghadapi tantangan, mengambil risiko, dan mencapai tujuan.


Mendorong tindakan positif

Fake it till you make it dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan positif, terutama ketika ia merasa malas atau tidak termotivasi untuk melakukan sesuatu. Dengan berpura-pura memiliki sesuatu yang diinginkannya, ia akan merasa lebih bertanggung jawab, berkomitmen, dan berdedikasi. Hal ini akan mempengaruhi cara ia merencanakan, menjalankan, dan mengevaluasi tindakannya, yang pada akhirnya akan mencerminkan sikapnya yang positif. Sikap positif ini akan membuatnya lebih mudah untuk mengatasi hambatan, mengubah kebiasaan, dan meningkatkan kinerja.


Membangun kredibilitas dan reputasi

Fake it till you make it dapat membantu seseorang untuk membangun kredibilitas dan reputasinya, terutama ketika ia ingin dikenal atau dihargai oleh orang lain. Dengan berpura-pura memiliki sesuatu yang diinginkannya, ia akan merasa lebih profesional, kompeten, dan berwibawa. Hal ini akan mempengaruhi cara ia berinteraksi, berkolaborasi, dan berkontribusi dengan orang lain, yang pada akhirnya akan mencerminkan kualitasnya yang tinggi. Kualitas tinggi ini akan membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan kepercayaan, penghargaan, dan peluang dari orang lain.


Kerugian fake it till you make it

Fake it till you make it juga dapat menimbulkan beberapa kerugian bagi seseorang yang menggunakannya, terutama dalam hal menimbulkan stres dan kecemasan, menyebabkan kesalahan dan kegagalan, dan merusak kepercayaan dan hubungan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang kerugian-kerugian tersebut:

Menimbulkan stres dan kecemasan

Fake it till you make it dapat menimbulkan stres dan kecemasan bagi seseorang yang menggunakannya, terutama ketika ia merasa tidak mampu atau tidak pantas untuk memiliki sesuatu yang diinginkannya. Dengan berpura-pura memiliki sesuatu yang diinginkannya, ia akan merasa tertekan, khawatir, dan bersalah. Hal ini akan mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalnya, yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas hidupnya. Stres dan kecemasan ini akan membuatnya lebih sulit untuk bersantai, menikmati, dan bersyukur atas apa yang dimilikinya.


Menyebabkan kesalahan dan kegagalan

Fake it till you make it dapat menyebabkan kesalahan dan kegagalan bagi seseorang yang menggunakannya, terutama ketika ia menghadapi situasi atau tantangan yang melebihi kemampuan atau pengetahuannya. Dengan berpura-pura memiliki sesuatu yang diinginkannya, ia akan merasa overconfident, ceroboh, dan sombong. Hal ini akan mempengaruhi kualitas dan hasil kerjanya, yang pada akhirnya akan menimbulkan masalah dan konsekuensi negatif. Kesalahan dan kegagalan ini akan membuatnya lebih sulit untuk belajar, berkembang, dan berhasil dalam apa yang dilakukannya.


Merusak kepercayaan dan hubungan

Fake it till you make it dapat merusak kepercayaan dan hubungan bagi seseorang yang menggunakannya, terutama ketika ia berbohong atau menipu orang lain untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Dengan berpura-pura memiliki sesuatu yang diinginkannya, ia akan merasa tidak jujur, tidak etis, dan tidak bertanggung jawab. Hal ini akan mempengaruhi cara ia diperlakukan, dihargai, dan dicintai oleh orang lain, yang pada akhirnya akan mengurangi rasa hormat dan kedekatannya dengan orang lain. Kepercayaan dan hubungan yang rusak ini akan membuatnya lebih sulit untuk mendapatkan dukungan, kerjasama, dan kebahagiaan dari orang lain.


Kapan dan bagaimana menggunakan fake it till you make it dengan bijak

Fake it till you make it bukanlah sebuah strategi yang dapat digunakan secara sembarangan atau tanpa batas. Ada waktu dan cara yang tepat untuk menggunakan fake it till you make it dengan bijak, agar dapat memberikan manfaat dan menghindari risiko. Berikut adalah beberapa tips untuk menggunakan fake it till you make it dengan bijak:


Kapan menggunakan fake it till you make it

Fake it till you make it dapat digunakan ketika seseorang berada dalam situasi atau kondisi berikut:

- Ketika ia memiliki tujuan atau impian yang realistis dan dapat dicapai, tetapi belum memiliki kualifikasi, kemampuan, atau pengalaman yang cukup untuk mencapainya.
- Ketika ia memiliki potensi atau bakat yang besar, tetapi belum memiliki rasa percaya diri atau motivasi yang tinggi untuk mengembangkannya.
- Ketika ia memiliki kesempatan atau peluang yang baik, tetapi belum memiliki kredibilitas atau reputasi yang kuat untuk memanfaatkannya.
- Ketika ia memiliki masalah atau kesulitan yang dapat diatasi, tetapi belum memiliki sikap atau solusi yang positif untuk mengatasinya.


Bagaimana menggunakan fake it till you make it

Fake it till you make it dapat digunakan dengan cara-cara berikut:
- Dengan melakukan riset atau belajar sebanyak mungkin tentang hal-hal yang ingin dicapai atau dimiliki, agar dapat berpura-pura dengan lebih meyakinkan dan akurat.
- Dengan menetapkan target atau standar yang sesuai dengan kemampuan atau pengetahuan yang dimiliki, agar dapat berpura-pura dengan lebih realistis dan proporsional.
- Dengan mengakui atau mengungkapkan kekurangan atau kelemahan yang dimiliki, agar dapat berpura-pura dengan lebih jujur dan etis.
- Dengan mencari atau meminta bantuan atau saran dari orang-orang yang lebih berpengalaman atau ahli, agar dapat berpura-pura dengan lebih aman dan bertanggung jawab.

Kesimpulan


Fake it till you make it adalah sebuah ungkapan yang menggambarkan sikap atau perilaku seseorang yang berpura-pura memiliki sesuatu yang diinginkannya, dengan harapan bahwa hal tersebut akan menjadi kenyataan di masa depan. Ungkapan ini dapat memberikan beberapa keuntungan, seperti meningkatkan rasa percaya diri, mendorong tindakan positif, dan membangun kredibilitas dan reputasi. Namun, ungkapan ini juga dapat menimbulkan beberapa kerugian, seperti menimbulkan stres dan kecemasan, menyebabkan kesalahan dan kegagalan, dan merusak kepercayaan dan hubungan. Oleh karena itu, fake it till you make it harus digunakan dengan bijak, dengan mempertimbangkan kapan dan bagaimana menggunakannya.

FAQ


Q: Apakah fake it till you make it sama dengan hoax atau penipuan?

A: Tidak, fake it till you make it berbeda dengan hoax atau penipuan. Hoax atau penipuan adalah tindakan sengaja untuk menyebarkan informasi atau fakta yang salah atau palsu, dengan tujuan untuk menipu atau merugikan orang lain. Fake it till you make it adalah tindakan tidak sengaja untuk menyebarkan informasi atau fakta yang belum benar atau belum terbukti, dengan tujuan untuk memotivasi atau menginspirasi diri sendiri atau orang lain.



Q: Apakah fake it till you make it sama dengan impostor syndrome atau sindrom peniru?
A: Tidak, fake it till you make it berbeda dengan impostor syndrome atau sindrom peniru. Impostor syndrome atau sindrom peniru adalah kondisi psikologis di mana seseorang merasa tidak pantas atau tidak berhak untuk memiliki sesuatu yang telah dicapai atau dimiliki, meskipun memiliki kualifikasi, kemampuan, atau pengalaman yang cukup untuk itu. Fake it till you make it adalah kondisi psikologis di mana seseorang merasa pantas atau berhak untuk memiliki sesuatu yang belum dicapai atau dimiliki, meskipun belum memiliki kualifikasi, kemampuan, atau pengalaman yang cukup untuk itu.



Q: Apakah ada contoh orang-orang terkenal yang menggunakan fake it till you make it?
A: Ya, ada banyak contoh orang-orang terkenal yang menggunakan fake it till you make it, baik dalam hal positif maupun negatif. Beberapa contoh positif adalah:

- Steve Jobs, pendiri dan CEO Apple, yang berpura-pura memiliki produk-produk inovatif dan revolusioner, sebelum ia benar-benar membuatnya.
- Oprah Winfrey, pembawa acara dan produser televisi, yang berpura-pura memiliki kepercayaan diri dan karisma, sebelum ia benar-benar mendapatkannya.
- Barack Obama, mantan presiden Amerika Serikat, yang berpura-pura memiliki pengalaman dan keterampilan politik, sebelum ia benar-benar memilikinya.

Beberapa contoh negatif adalah:

- Elizabeth Holmes, pendiri dan CEO Theranos, yang berpura-pura memiliki teknologi dan hasil tes darah yang canggih dan akurat, padahal ia tidak memiliki apa-apa.
- Bernie Madoff, mantan investor dan penipu, yang berpura-pura memiliki kekayaan dan keuntungan yang besar, padahal ia hanya menjalankan skema ponzi.
- Lance Armstrong, mantan atlet sepeda dan juara Tour de France, yang berpura-pura memiliki prestasi dan integritas yang tinggi, padahal ia menggunakan doping.



Q: Apakah ada cara lain untuk meningkatkan rasa percaya diri, motivasi, dan kualitas hidup selain fake it till you make it?
A: Ya, ada banyak cara lain untuk meningkatkan rasa percaya diri, motivasi, dan kualitas hidup selain fake it till you make it. Beberapa cara tersebut adalah:

- Membuat daftar kekuatan, kelebihan, dan pencapaian yang dimiliki, dan mengingatnya setiap kali merasa tidak yakin atau takut.
- Membuat daftar tujuan, rencana, dan tindakan yang ingin dicapai atau dilakukan, dan mengikutinya dengan konsisten dan disiplin.
- Membuat daftar tujuan, rencana, dan tindakan yang ingin dicapai atau dilakukan, dan mengikutinya dengan konsisten dan disiplin.
- Membuat daftar hal-hal yang disukai, diminati, atau dihargai dalam diri sendiri atau orang lain, dan mengapresiasinya dengan tulus dan bersyukur.
- Mencari atau bergabung dengan komunitas, kelompok, atau organisasi yang memiliki visi, misi, atau nilai yang sama, dan berpartisipasi dengan aktif dan konstruktif.
- Mencari atau menciptakan kesempatan untuk belajar, berbagi, atau mengajar sesuatu yang baru, menarik, atau bermanfaat, dan melakukannya dengan antusias dan berani.
- Mencari atau memberikan dukungan, saran, atau umpan balik yang positif, konstruktif, dan bermakna, dan menerimanya dengan terbuka dan rendah hati.
- Mencari atau menawarkan bantuan, kerjasama, atau kolaborasi yang saling menguntungkan, menghormati, dan menghargai, dan melakukannya dengan jujur dan bertanggung jawab.
- Mencari atau menghadapi tantangan, risiko, atau masalah yang dapat diatasi, dan mengatasinya dengan kreatif dan cerdas.
- Mencari atau menikmati hobi, kegiatan, atau pengalaman yang menyenangkan, menyehatkan, atau memperkaya, dan melakukannya dengan santai dan bahagia.


Comments